Jumat, 29 November 2019

STRATEGI MEDIA SOSIAL UNTUK MELAKUKAN PERSONAL BRANDING

Bermain media sosial seperti Instagram atau Twitter, kerap disukai oleh sebagian orang untuk melepas penat, tak terkecuali bagi para profesional. Namun, selain dapat mengakses beragam konten pengetahuan maupun yang menghibur, Rekan Kerja juga dapat memanfaatkan media sosial untuk membantu personal branding. Sehingga, orang lain bisa mengetahui spesialisasi diri Anda dan juga sekaligus bisa digunakan untuk keperluan profesionalitas. Dengan begitu, media sosial pun akan semakin membawa dampak positif. Lalu, bagaimana ya caranya? Simak ulasan di bawah ini:

1. Mengetahui Target Audiens 
strategi media sosialAnda dan target audiens di media sosial (Sumber: marketingland.com)
Jika Anda ingin melakukan personal branding melalui media sosial, hal pertama yang harus dilakukan yaitu mengetahui lebih dalam tentang audiens. Bagi pengguna instagram, bisa memulai dengan mengubah akun personal ke profil bisnis terlebih dahulu. Agar dapat mengetahui data demografis (usia dan gender) serta geografis (lokasi tempat tinggal) pengikut Anda. Selanjutnya, perhatikan sifat atau kebiasaan yang sering dilakukan audiens (psikografis). Termasuk hal-hal apa yang ingin diketahui mereka. Caranya, bisa dengan memperhatikan unggahan melalui stories atau feed

2. Menentukan Positioning Diri
strategi media sosial
Posisi diri menjadi tolok ukur keberhasilan personal branding (Sumber: myventurepad.com)
Anda harus mampu mendefinisikan diri dengan baik melalui media sosial. Hal ini akan berdampak pada bagaimana Anda akan dilihat target audiens nantinya. Wah, bagaimana contohnya? Berikut beberapa deskripsi diri yang bisa menjadi inspirasi bagimu. Misalnya, jika ingin dikenal sebagai seorang entrepreneur maka harus konsisten membagi seputar strategi bisnis. Atau saat ingin diidentikkan dengan seorang traveller, rajinlah mengunggah konten mengenai lokasi wisata, tips dan trik bagi pelancong pemula, dan lainnya.
   
3. Topik dan Bahasa yang Sesuai
strategi media sosialBeberapa jenis topik yang bisa Anda angkat (Sumber: eduinreview.com)
Saat ingin mencuri perhatian audiens dengan sebuah informasi, pastikan topik dan bahasa Anda mudah dimengerti. Misal, apabila audiens merupakan generasi X dengan rentang tahun lahir 1961-1980, maka padanan kata yang ditulis pada caption harus lugas dan cenderung formal. Sedangkan, jika audiens Anda didominasi oleh generasi Z dengan tahun kelahiran di atas 1995, maka dapat mempertimbangkan penggunaan bahasa kekinian seperti guyskuybaper,  dan lainnya. 

4. Memperhatikan Kompetitor
strategi media sosial
Anda harus punya ciri yang berbeda dari kompetitor (Sumber: karooya.com)
Lalu, apakah tiga poin di atas sudah bisa menarik atensi audiens sepenuhnya? Belum tentu. Tugas selanjutnya adalah memperhatikan siapa saja kompetitor yang menyampaikan konten mirip seperti Anda. Pastikan konten Anda memiliki ciri khas tertentu dan unik, intinya yang orang lain belum pikirkan. Caranya? Temukan strengthweaknessopportunity, and threat (SWOT) Anda terlebih dahulu. Dengan begitu, bisa mulai terukur bukan? Jangan lupa juga untuk melakukan overview terhadap konten kompetitor ya.  

5. Menyesuaikan Sifat Standar Konten
Terakhir, penting untuk diketahui bahwa konten yang Anda buat harus memiliki tiga sifat yaitu: inspiretimeless, dan shareable. Apa alasannya? Pertama, inspire maksudnya ketika Anda sudah berhasil menjadi role model orang lain, ke depannya Anda pasti akan selalu jadi orang pertama yang dijadikan sebagai sumber informasi. Jadi, pastikan ilmu yang dibagi memang benar-benar bermanfaat untuk audiens.
Kedua, bersifat timeless artinya konten tersebut tidak lekang oleh waktu. Alasannya, kini algoritma Instagram tidak hanya berdasarkan waktu terakhir unggahan saja. Melainkan, dipadu dengan konten yang paling populer. Jadi rugi 'kan kalau konten sudah dibuat semenarik mungkin tapi tidak bisa terpakai infonya? Sementara itu, shareable menandakan konten Anda bisa menjadi pembicaraan di kalangan audiens. Bahkan, bisa diteruskan ke semakin banyak orang lagi sehingga menjadi viral  

0 komentar:

Posting Komentar