Rabu, 22 Januari 2020

WASPADA ULAR CORBA DISEKITAR ANDA


Akhir-akhir ini warga di hebohkan dengan penemuan ular cobra diberbagai daerah, mulai dari induk cobra hingga telurnya.  Salah seorang pegiat komunitas Pecinta Reptil Karang Taruna Slawi, Kabupaten Tegal, Nofianto Setya Lencana, mengatakan fenomena tersebut terjadi karena saat ini adalah masa ular bereproduksi. Memasuki musim penghujan ini adalah saat telur ular mulai menetas, sehingga perlunya tingkat kesadaran masyarakat untuk penanganan ular cobra tersebut

KERJASAMA DENGAN KOMUNITAS REPTIL

TERLATIH: Anggota komunitas Oemah Ulo peragakan cara penanganan ular.
DI Kota Makmur, ada sebuah komunitas yang menamakan dirinya Oemah Ulo. Mereka rela tak dibayar meskipun harus bertaruh nyawa untuk mengevakuasi ular dari rumah warga.
Ditemui di basecamp Oemah Ulo Purbayan, RT 03 RW 01 Kelurahan Singapuran, Kecamatan Kartasura, para anggota komunitas sedang bersantai. Di antaranya, Samudra Budi. 
Setelah panjang lebar bercerita tentang pengalaman menangani ular, Samudra lalu praktik di hadapan Jawa Pos Radar Solo. Ada dua alat bantu yang digunakan, yakni snake hook dan grab stick. Tongkat sepanjang satu meter itu berfungsi menjaga posisi ular jauh dari posisi tubuh si rescuer. “Grab stick bisa untuk menjepit tubuh ular. Namun tidak menyakiti,” katanya.
Apabila tidak memiliki alat tersebut, peralatan rumah tangga seperti sapu dan pel bisa dijadikan penggantinya. Setelah pada posisi aman, jepit badan ular menggunakan gagang sapu lalu dimasukkan ke dalam karung.
“Yang paling mudah, kalau ada ular ambil ember besar. Perlahan tutup ular dengan ember. Setelah itu, beri pemberat agar ember tak terguling. Baru panggil orang berpengalaman untuk mengevakuasi ular,” paparnya.
Ada pula cara menangkap ular dengan menutup bagian kepala hewan melata itu dengan karung atau kain. Cara itu dikenal dengan sebutan matador. Namun, sangat berisiko.
“Karena kita tidak tahu, ketika kain diangkat, apakah saat itu ular mengangkat kepala atau sedang mangap (membuka mulut). Ketika hal itu terjadi, ular rentan menggigit. Saya pernah mengalaminya,” ujar dia.
Keistimewaan komunitas ini adalah enggan menerima bayaran setelah mengevakuasi ular di permukiman. Sebab, tujuan awal dibentuknya Oemah Ulo adalah membantu masyarakat. “Kita 24 jam on call. Terbaru, kami mengevakuasi ular dari pukul 22.00 sampai 02.00,” jelas koordinator komunitas Oemah Ulo Bintang Putra Dewa.
Saat ini, tercatat ada 30 anggota komunitas yang tersebar di sejumlah wilayah eks Karesidenan Surakarta. Mereka dibagi menjadi beberapa rayon penanganan. Antara lain Kota Solo, Mojosongo, Karanganyar, Kartasura, Colomadu, Laweyan, Sragen, Gawok, Solo Baru, Donohudan, hingga Temanggung. 
Dalam sehari, sedikitnya ada tiga ekor ular yang mereka evakuasi. Di musim penghujan seperti sekarang, paling banyak anak kobra. lisodon, serta ular pelangi. Meski ukurannya hanya sekitar telunjuk orang dewasa, anakan kobra lebih berbahaya dibandingkan kobra dewasa. Sebab mereka belum bisa mengontrol keluarnya bisa.
“Yang dewasa ada yang namanya dry bite atau gigitan tanpa bisa. Kemapuan itu belum bisa dilakukan anakan kobra. Sejak menetas mereka sudah memiliki bisa,” jelasnya.
Kenapa ular marak masuk permukiman? Bintang menuturkan karena pada Desember-Januari merupakan musim menetas telur ular. Kondisi tersebut diperparah mulai langkanya predator ular kobra seperti musang, biawak, garangan, burung elang, dan burung hantu.
“Kita juga menangkar biawak, sehingga bisa dilepas ke lingkungan permukiman dengan harapan mengurangi populasi kobra secara alami,” tuturnya.
Setelah dievakuasi, imbuh Bintang, ular dikarantina sebelum dilepasliarkan di lingkungan yang jauh dari permukiman. “Lokasinya kita rahasiakan untuk menjaga populasi. Karena ular juga termasuk rantai makanan. Kalau hilang, maka keseimbangan alam akan terganggu,” ucap dia.
Komunitas Oemah Ulo juga mengedukasi masyarakat tata cara mengamankan ular. Cara yang paling mudah adalah menjaga kebersihan rumah. Selanjutnya, letakkan kapur barus atau bahan dengan bau menyengat lainnya. “Yang jelas jangan menyebar garam, percuma. Ular tidak takut,” terangnya. (*/wa)
TIPS AND TRICK PENANGANAN ULAR

Cara Mencegah Ular Kobra Masuk Rumah :

 1. Jangan Taburkan Garam Menurut Wanda, menaburkan garam untuk menghindari masuknya ular ke dalam rumah tidak akan efektif sebab ular kobra tidak takut terhadap garam. "Jangan menyebarkan garam di sekitar rumah, ular tidak takut garam, itu hanya mitos belaka," ujar Wanda.

2. Beri Pengharum Cara kedua yang bisa dilakukan adalah memberikan pengharum seperti pembersih kamar mandi di bagian pojok pintu atau tempat yang lembab di sekitar rumah Anda. Hal ini bisa menjadi salah satu cara ampuh sebab ular kobra tidak suka akan bau wangi yang menyengat.

3. Pastikan Lingkungan Bersih Memastikan lingkungan tempat tinggal bersih dan tidak lembab bisa menjadi salah satu cara jitu untuk menghindari masuknya ular ke dalam rumah. Bersihkan tumpukan sampah dan cek saluran air juga perlu Anda lakukan, sebab ular sangat senang dengan lingkungan yang lembab.

 4. Gunakan Kamper atau Kapur Barus Kamper atau kapur barus adalah zat padat berwarna putih agak transparan serta memiliki aroma yang khas dan kuat. Anda bisa menghaluskan kapur barus kemudian menyebarkannya di sekitar rumah. Aroma wangi yang tajam dari kapur barus dipercaya dapat mencegah masuknya ular kobra ke dalam rumah.

Namun, jika ular kobra atau jenis ular lainnya sudah masuk ke dalam rumah, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengeluarkan ular tersebut dari rumah. Beberapa cara tersebut antara lain.

Cara Mengusir Ular Kobra yang Masuk Rumah : 

1. Jangan panik Saat ular sudah masuk ke dalam rumah usahakan untuk tetap tenang. Menurut Wenda, biasanya saat bertemu dengan manusia ular akan menghindar dan pergi jadi usahakan untuk tetap tenang.

2. Semprotkan Wewangian Ular tidak menyukai bau wangi yang menyengat seperti pengharum kamar mandi atau pembersih kamar mandi. Saat ular masuk ke rumah Anda bisa menyemprot pembersih kamar mandi di sekitar ular tersebut. "Kalau ada ular masuk ke rumah kasih pembersih kamar mandi di sekitarnya, enggak lama ular akan pergi dengan sendirinya," ujar Wanda.

3. Jangan Pegang Pakai Tangan Jangan sekali-kali mencoba mengambil ular kobra dengan tangan kosong jika Anda bukan seorang profesional di bidang ini. Jika memungkinkan, pakailah hook atau kayu/besi yang ujungnya melengkung (seperti gagang payung) untuk memindahkan ular kobra. Namun, tetap waspada dan berhati-hati.

4. Panggil Bantuan Jika ular yang masuk ke dalam rumah dalam jumlah banyak, ada baiknya Anda segera memanggil pemadam kebakaran atau damker untuk membantu mengevakuasi ular-ular tersebut.



MENJUAL BEBERAPA PRODUK UNTUK ULAR


Detail

Gex Kandang Ular Tarantula L 40X25X18 + Tutup

Terrarium Reptil yang sangat menawan, mulai dari bentuk dan bagian tutup yang memang pantas untuk dijadikan display reptil kesayangan kamu!
- Khusus display tempat reptil/hamster yang elegan dengan lubang sirkulasi udara yang baik dan optimal.
- Tempat ini aman untuk menjaga hewan tidak keluar dari tempatnya.
- cocok ditaro dikamar untuk hiasan/pajangan yang eksotis
Dimensi ukuran : 40x25x18




Detail

TRASH GRABBERS STICK PENJEPIT SAMPAH PENANGKAP ULAR PICKERS TOOLS
Produk ini memiliki panjang sekitar 90 cm
Trash Grabbers Stick Penjepit Sampah dapat digunakan untuk mengambil / menjepit sampah dan berbagai hal lainnya. Bisa juga digunakan untuk menangkap ular.

Produk ini terbuat dari bahan alumunium alloy campuran dengan metal dilapis anti karat sehingga produk lebih tahan lama dan tidak mudah patah. Pada bagian ujung terbuat dari plastik padat yang memiliki gerigi sehingga tidak licin ketika menjepit. Bagian genggaman dibuat mengikuti kontur tangan, sehingga nyaman ketika dipakai.

Detail

Tikus Putih / Tikus China Pakan Ular

Tikus putih untuk pakan reptile
Jenis Rat baby
Sangat cocok untuk pakan hewan reptile kesayangan anda.

0 komentar:

Posting Komentar